Salah
satu kegiatan yang menarik bagi pembelajaran seni di St. Louis adalah keharusan
untuk membentuk vokal group yang terdiri dari 10 orang. Jadi tiap kelas
memiliki 4 vokal group dan tentu saja anggota per kelas diacak agar yang
berbakat musik tidak bergerombol menjadi satu.
Kami diberi satu lagu untuk
dipelajari dan dikembangkan lagi menjadi suatu aransemen bikinan kami sendiri.
Sebagian dari kami merasa kesulitan untuk mengaransemennya karena hal itu
membutuhkan banyak latihan sedangkan waktu yang tersedia
sedikit.
Kami dibimbing dan diberitahu oleh
guru seni musik kami, Pak Yulius untuk memecah suara menjadi 2 atau kalau bisa
3. Tapi tentu saja hal itu sangatlah susah. Butuh banyak sekali latihan yang
ada untuk melakukan hal tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut, 1 atau
2 orang harus bisa membuat aransemennya terlebih dahulu sehingga ketika latihan
bisa langsung praktek dan maksimal hasilnya.
Hampir setiap hari ditemui banyak
kelompok yang berada di lorong-lorong kelas XI untuk tidak pulang ke rumah dulu
ketika pulang sekolah dan latihan vokal group. Ini adalah gambar salah satu
dari mereka.
Seminggu kemudian, Pak Yulius pun
ingin melihat perkembangan kami. Kami diminta untuk bertindak seolah-olah sedang
tampil di panggung dengan murid-murid kelas sebagai pendengarnya. Sebagian
kelompok sudah bagus tetapi masih harus diperbaiki lagi, sebagian lagi masih
fals, suaranya belum dipecah, dsb sehingga itu berarti masih harus banyak
latihan lagi.
Ketika hari untuk penilaian telah
tiba, masih tetap saja ada kelompok belum siap dan akibatnya, mereka mendapat
nilai yang pas-pas an. Tetapi bagi kelompok yang sudah siap, hal itu menjadi
penantian bagi mereka karena telah yakin akan kemampuan vokal groupnya.
Sheny
C.T
XI-IA4/06
No comments:
Post a Comment